Tuesday, May 20, 2008

Bentuk sebuah perhatian....

Hari ini saya dikejutkan dengan sebuah telpon yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Saya mendapat telpon dari Rektor Universitas Kosin, sebuah universitas Kristen dimana istri saya mengambil Master course saat ini. Sudah 1 tahun lebih saya tidak pernah mendapat telpon dari beliau. Telpon pertama kali dari beliau adalah menanyakan tentang keberadaan saya bersama istri di Korea Selatan. Setelah itu, beliau tidak pernah menelpon. Maklum, namanya juga Rektor. Pasti sibuk banget.

Dia menelpon saya karena beliau tidak tahu nomer telp istri saya. Dan dia mau memberitahu istri saya bahwa hari ini ada kuliah tamu dengan pembicara dosen dari luar negeri. Waow... saya sangat kaget dengan pembicaraan kami. Cukup aneh apabila seorang rektor harus menelpon mahasiswanya untuk ikut kuliah tamu, bukan ?

Kebetulan istri saya baru saja datang dari luar kota, dan dia juga mengambil mata kuliah yang diasuh oleh rektor. Kemarin ada kuliah tamu yang mendadak diadakan oleh jurusan dan istri saya tidak dapat hadir karena berada di luar kota. Sepertinya, rektor ingin mengingatkan istri saya untuk bisa hadir di kuliah tamu hari ini. Tetapi, sangat aneh apabila rektor sendiri yang menghubungi istri saya hanya untuk sebuah pesan tentang kuliah tamu. Seorang yang sangat sibuk, pemimpin sebuah universitas dengan jumlah mahasiswa diperkirakan sekitar 5000 orang, dengan jumlah mahasiswa asing lebih dari 200 orang. Dan, dia masih bisa mengingat istri saya sebagai seorang yang absen di hari kemarin, dan mau mengingatkan bahwa hari ini ada kuliah tamu. Sungguh menakjubkan, bukan ?

Saya tidak heran dengan hal ini karena begitulah layaknya kita, manusia ciptaan Tuhan, di hadapan Tuhan. Tuhan yang adalah raja dan penguasa alam raya, dengan segala kesibukannya setiap hari mengatur alam raya dan semua mahluk ciptaanNya, selalu menyapa kita setiap hari. Bentuk perhatian Tuhan justru lebih indah dari perhatian manusia. Tuhan tahu apa yang kita maui hari ini, dengan memberi perhatian berupa udara segar, cuaca indah, kesegaran tubuh dan hal-hal sederhana yang dapat kita nikmati. Namun, kita sering mengabaikan kebaikan dan perhatian Tuhan karena kita telah terbiasa menerima berkatNya setiap hari.

Hari ini saya diingatkan bahwa bentuk sebuah perhatian akan memberi makna bagi kehidupan kita. Siapapun diri kita, berikanlah perhatian terbaik kepada orang lain yang membutuhkan kasih dari kita. Amen.

No comments: