Apakah anda pernah merasakan dimarah-marahin setiap saat ? Apakah anda merasa sakit hati dengan kemarahan itu ? Atau, justru anda lebih mawas diri agar anda tidak dimarahin terus-terusan ?
Tentunya perasaan kita akan menjadi sakit ketika kita dimarahi tentang sebuah hal yang sudah kita lakukan tetapi kurang baik. Kesannya... udah kerja kok masih aja dicari-cari kesalahannya. Atau, mungkin lebih ke arah udah berusaha kok nggak dihargai.
Itulah pemikiran manusia pada umumnya. Ketika kita melihat sesuatu yang negatif, sepertinya itu selalu negatif, negatif dan terus negatif. Tetapi, apakah anda pernah melihat sesuatu yang positif di balik kemarahan yang dilontarkan kepada anda ?
Kemarahan yang ditujukan kepada kita itu adalah sebuah signal yang mengindikasikan perlunya kita mawas diri. Kita perlu berpikir bahwa orang marah dikarenakan kita melakukan sebuah hal yang keliru menurut pandangan orang lain, bukan pandangan kita. Dan, bagaimana seharusnya kita melihat keinginan orang lain seperti mengakomodasi keinginan kita sendiri. (seperti ada Hukum Allah yang mengatakan, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.)
Ketika kita bisa melihat sisi positif kemarahan itu kepada sebuah bentuk evaluasi diri kepada kita, maka kita akan senantiasa bersyukur karena masih ada orang yang mau marah2 kepada kita dan mengingatkan bahwa kita belum menjadi orang sempurna. Kita perlu bersyukur, masih ada orang yang mau mengingatkan kita untuk terus bertumbuh.
Pengalaman pribadi saya dalam 1 minggu ini menjadi sebuah perenungan. Kemarahan professor saya masih dalam batas yang masuk akal karena saya melakukan kesalahan (walaupun kesalahan itu kecil). Dan kemarahan yang terjadi itu untuk memberi saya lecutan agar mau semakin menjadi berkualitas dan maju.
Oleh karena itu, janganlah kita langsung menjadi tawar hati ketika dimarah-marahin. Anggaplah sebuah kemarahan itu sebagai sebuah "nasehat" kepada kita untuk menjadi lebih baik. Janganlah kita marah kepada orang yang marah2 kepada kita. Karena, pembalasan adalah hak Tuhan, bukan hak kita.
Biarlah kita senantiasa hidup dalam damai dan saling menghargai tanpa amarah maupun dengki.
Dimarah-marahin setiap saat ? siapa takut....... (Ora et labora).....
Personal Branding
11 years ago
No comments:
Post a Comment