Tuesday, November 4, 2008

Mau hidup enak ? Hidup susah dulu dong...

Kata orang, hidup enak itu identik dengan kaya raya, kesenangan, rumah mewah, mobil mewah, tidak perlu bekerja, dsb. Tapi, ada sebagian orang yang bisa menikmati hidup enak dengan hidup berkecukupan. (pokoknya cukup, ga perlu berlebihan). Kalau begitu, bagaimana caranya bisa hidup enak ?

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Pepatah ini sepertinya cukup bijaksana untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Ketika kita langsung mendapatkan hidup enak, maka kita akan mengalami kesusahan suatu hari kelak. Tetapi ketika kita merasakan susah dan penderitaan di awal-awal, yakinlah bahwa suatu hari kelak, kita akan mendapatkan kehidupan yang lebih enak karena bekal kehidupan susah saat ini.

Seorang anak muda mendapat wahyu untuk melakukan sebuah pekerjaan sederhana. Tuhan datang kepadanya dan berkata "kamu harus mendorong batu yang besar itu sampai batu itu bisa bergerak". Batu itu ternyata setinggi hampir sama dengan tinggi badannya dan lebarnya hampir sama dengan ukuran tinggi badannya.
Hari pertama dia mendorong, dan sia-sialah usahanya. Hari kedua dia mendorong, ternyata juga tidak bergerak. Hari ketiga, dia mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah memang benar hal ini yang dikehendaki Tuhan ? Ternyata wahyu itu terus mengingatkan si anak ini untuk tetap taat pada perkataan Tuhan.
Lewat satu minggu, batu itu tidak bergerak. Lewat dua minggu, batu itu tetap di tempatnya. Satu bulan, batu itu tetap tak bergeming sedikitpun.

Manusia bisa capek kan ? Akhirnya si anak muda ini berkeluh kesah kepada Tuhan, "Tuhan, kenapa Engkau menyuruh aku mendorong batu yang besar tanpa ada maksud apa2 ? Sampai saat ini pun, aku masih tidak bisa menggerakkan batu itu, seperti yang kau minta." Tuhan akhirnya menjawab "Anakku, batu itu memang tidak bergerak. Tetapi usahamu tidak sia-sia. Lihatlah, sekarang engkau tidak sama seperti dahulu yang lemah. Engkau sekarang lebih kuat daripada yang dulu. Dan, untuk itulah Aku meminta engkau mendorong batu itu."

Dibalik sebuah kesusahan, ada kenikmatan yang menanti kita. Apabila kita bisa bertekun dalam sebuah kesusahan dan mencari jalan keluar dari kesusahan tersebut, maka kita bisa keluar dari badai dan menikmati keindahan hidup setelah badai tersebut. Kalau mau hidup enak, kita harus merasakan kehidupan susah dulu sehingga kita bisa benar-benar menikmati hidup dengan kerendahan hati kita, bukan karena kuat dan gagah kita, tetapi karena kemurahan Tuhan untuk kita.