Tuesday, January 12, 2010

Zona nyaman & Zona kebosanan

Saya baru menikmati liburan di Indonesia selama 2 minggu. Tak terasa, liburan 2 minggu tersebut serasa sangat singkat karena berbagai aktivitas yang begitu padat. Semua hal yang dilakukan dalam 2 minggu tersebut meninggalkan banyak kenangan indah karena semuanya harus dilakukan untuk memenuhi rasa kangen keluarga dan Indonesia.

Merupakan sebuah pergumulan yang berat ketika harus meninggalkan Indonesia dan kembali ke rutinitas belajar. Sebuah zona nyaman (kehidupan di Korea) yang kemudian diganti dengan sebuah refreshing dan kenikmatan hidup, yang pada akhirnya berubah menjadi sebuah zona kebosanan. Liburan 2 minggu telah memberi perubahan makna zona nyaman (keseharian hidup di Korea) menjadi zona kebosanan ketika ada waktu-waktu berharga bersama keluarga yang begitu indah yang telah hilang selama menikmati zona nyaman tersebut.

Pemaknaan hidup selama liburan di Indonesia memberi sebuah sisi positif tersendiri bagi kehidupan saya. Pada awalnya, saya melihat kehidupan di Korea begitu enak. Tetapi, setelah kepulangan ke Indonesia, hidup enak itu tidak dapat dilihat dengan perspektif diri sendiri. Tetapi, kita harus melihatnya secara holistik.

Maksud dari holistik adalah melihat kehidupan kita dari orang terdekat di sekitar kita. Kita tidak hidup untuk diri kita sendiri. Ketika kita hidup sebagai mahluk sosial, kita sedang hidup bersama dengan keluarga, teman, saudara, dan orang-orang lain yang mendukung aktivitas kita. Rasa nyaman kita akan semakin goyah ketika kita bisa merasakan bagaimana kasih dan perhatian dari orang-orang terdekat semakin hilang. Dan, ketika kita kehilangan kasih dan perhatian itu, maka zona nyaman kita akan berubah menjadi zona kebosanan. Pada akhirnya, kita justru berharap lepas dari zona nyaman itu kembali kepada sebuah tempat dimana kasih dan perhatian itu dapat kita rasakan sepanjang waktu.

Saya bisa merasakan bagaimana kasih bisa mengalahkan segala hal dalam kehidupan kita. Betul, kasih yang sempurna akan memberi kelegaan pada kehidupan kita walau hidup kita dalam kondisi yang tidak nyaman. Asalkan hidup dipenuhi dengan kasih sayang, maka hidup kita akan merasa tentram dan nyaman. Kehidupan yang tidak nyaman akan menjadi lebih nyaman ketika kita merasakan adanya kasih dan perhatian tersebut.

Perubahan tidak selalu baik. Namun, perubahan diperlukan untuk memberi kesegaran pada setiap rutinitas kehidupan kita. Apabila kita merasakan ada sisi positif dari perubahan dalam jangka waktu tertentu, artinya kita sedang terlilit dalam zona nyaman yang terkungkung oleh batasan waktu. Kita perlu berpindah sejenak dari zona nyaman kita untuk melihat bagaimana dinamika dunia sekitar kita untuk melihat dunia dari kacamata yang berbeda.

Saya bersyukur bisa pulang dan kembali ke Korea lagi. Terlebih lagi, saya bersyukur saya bisa bersama keluarga di Indonesia yang begitu setia menanti saya dan memberi perhatian yang luar biasa selama saya pulang di Indonesia. Saya dirawat dan diperhatikan seperti tamu agung. Dan, saat ini, kenangan indah itu hanya menjadi memori. Saya harus kembali ke Indonesia lagi untuk memberi yang terbaik bagi keluarga saya di Indonesia.