Tuesday, August 26, 2008

Sudut pandang yang berbeda menimbulkan persepsi yang berbeda


Banyak dari kita melihat sesuatu benda dengan banyak perspektif.

Contoh gambar di samping ini. Tentunya sebagian orang telah memahami adanya 2 gambar yang nampak dari sebuah figur tersebut. Sebuah gambar berupa vas, dan sebuah gambar berupa dua orang yang sedang berhadap-hadapan.

Hari ini saya mendengar sebuah perpektif yang berbeda mengenai sebuah pekerjaan di pabrik pemisahan sampah. Beberapa orang telah banyak mengeluarkan pendapat bahwa bekerja di pabrik sampah itu identik dengan kotor. Dan, banyak orang yang melihat sampah itu sebagai sebuah hal yang menjijikkan, dan malu untuk diceritakan kepada umum. Karena persepsi sampah = hal yang buruk, maka teman-teman di pabrik lain juga mengata-ngatai teman2 yang bekerja di pabrik sampah tersebut melakukan pekerjaan yang kotor dan jelek.

Hal ini tentunya meruntuhkan semangat dari teman2 yang bekerja di pabrik sampah, bukan ? Padahal, bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, pabrik sampah di Korea Selatan ini memiliki keuntungan yang luar biasa. Pabrik sampah di negara ginseng ini mendapat keuntungan ganda, yaitu setiap pihak yang mau membuang sampah harus membayar uang kepada pabrik ini dan pabrik ini juga menerima uang ketika dia membuang atau menyerahkan sampah yang telah disortir kepada pihak lain. Artinya, semua komponen sampah yang masuk maupun keluar dari pabrik ini menghasilkan uang.

Kemarin, ada seorang teman yang baru pertama kali bekerja di pabrik sampah tersebut. Banyak teman2 yang mengingatkan kepada teman baru tersebut agar memikirkan baik2 sebelum mengambil keputusan bekerja di pabrik sampah. Karena apa ? Karena banyak orang mengatakan bahwa bekerja di pabrik sampah itu bau, kotor, jorok, dan pekerjaan yang hina.

Teman baru tersebut ingin mencoba dan tidak terpengaruh kepada pendapat orang banyak pada saat itu. Dia memberanikan diri datang ke pabrik dan bekerja. Hari ini dia menyampaikan informasi kepada saya, bahwa pekerjaannya bukanlah pekerjaan yang kotor, bukan pekerjaan yang jorok, bukan pekerjaan yang bau. Tetapi, pekerjaan tersebut masih dikategorikan layak untuk dijadikan sebuah pekerjaan.

Nah, setiap pribadi tentunya memiliki sudut pandang terhadap pabrik sampah ini. Dan, saya semakin melihat nilai positif di balik pemikiran teman baru yang bekerja di pabrik sampah ini.

Demikian pula dengan kehidupan kita. Seringkali kita melihat sebuah hal dari sisi negatif, dari sisi yang tidak baik, sehingga kita kehilangan semangat atau motivasi untuk mengerjaka apa yang terlihat di depan mata kita.

Saudara-saudara, marilah kita bersama-sama melihat pekerjaan kita dari sudut pandang yang positif. Apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita adalah sebuah anugerah yang indah. Rancangan Tuhan tidaklah untuk mencelakakan manusia. Oleh karena itu, mari kita melihat segala sesuatu dengan kacamata yang lebih positif.

Monday, August 25, 2008

National Treasure

Setelah sekian lama saya tidak menulis, akhirnya saya kembali dan mencoba menorehkan beberapa hal kehidupan yang saya dapatkan baru-baru ini.

2 minggu yang lalu, saya pergi ke Seoul untuk refreshing. Kepergian saya saat ini bersama istri, kakak ipar dan seorang teman. Tempat pariwisata di Seoul sangat banyak. Karena keterbatasan hari, maka kami dihadapkan pada pilihan-pilihan yang lokasi'nya dekat dengan tempat tinggal kami.

Sampailah kami pada sebuah tempat yang berisikan istana kerajaan. Di papan informasi lokasi kerajaan tersebut, tertulis : "National Treasure no. 154". (angkanya saya tulis secara random).

Apa maksud dari tulisan ini ? Ternyata, para ahli sejarah Korea telah membuat peringkat dari lokasi atau barang bersejarah yang ada di Korea Selatan. Dan, peringkat tersebut mencerminkan tingkat kepentingan dan nilai historis yang sangat bermakna bagi orang Korea. Tak heran, Namdaemun, yang diakui sebagai National Treasure no.1 di Korea, yang akhirnya dibakar oleh seorang demonstran, menimbulkan polemik yang cukup besar di negeri ginseng ini. Hampir seluruh penduduk negeri ini mengutuk perbuatan seorang kakek yang membakar tempat bersejarah tersebut hanya karena kejengkelannya terhadap pemerintahan.

Seringkali kita meremehkan sejarah. JAS MERAH. Jangan sekali-kali kita melupakan sejarah. Hal ini telah disampaikan oleh pemimpin pendahulu kita.. bung Karno. peringkat dalam National Treasure menunjukkan perhatian rakyat Korea terhadap sejarah bangsanya dan berusaha untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk semakin mengerti bagaimana Korea bangkit dari keterpurukan sejarah masa lalu. Sejarah telah banyak menunjukkan potensi negara Korea yang begitu besar. Tetapi, akhirnya segala sesuatu harus hancur akibat penjajahan dari Jepang dan perang saudara antara Korut dan Korsel.

Namun, semangat dalam sejarah tidak meruntuhkan niat mereka untuk berkembang. Tidak selamanya masa lalu menjadi penghalang kehidupan kita di masa mendatang. Masih ada torehan sejarah yang bisa menjadi pemicu bagi kehidupan kita. Marilah kita sama2 belajar mengerti sejarah perjuangan bangsa Indonesia, agar suatu hari... kita bisa menceritakan National Treasure (baik berupa barang, lokasi ataupun pengetahuan) untuk kemajuan bangsa di masa depan.

Monday, August 4, 2008

Continuing Education

Sebuah pendidikan adalah proses yang berkesinambungan. Janganlah pernah berhenti untuk belajar. Dan, ketika kita belajar, ada kalanya posisi kita akan berada di atas... dan ada kalanya kita akan terpuruk pada posisi yang paling bawah.

Hari ini saya merasa seperti orang yang paling malang sedunia. Terlalu berlebihan-kah ? sepertinya iya sih... Tetapi, saya merasa bahwa hari ini adalah hari kebodohan saya. Ketika saya berangkat dari rumah tadi pagi, saya berangkat saja tanpa beban apapun. Sesampai di dekat kampus, ternyata saya merasa kelupaan dan bertanya dalam hati ... "Tadi pintu rumah sudah saya kunci atau belum ya ?" Ooooopppssss....

Saya hanya bisa pasrah. Saya sudah sampai dekat kampus dan istri sudah berada di daerah kampus juga pada saat yang sama. Artinya, tidak mungkin harus kembali ke rumah untuk mengecek pintu rumah.

Berikutnya, hari ini pas hari keberangkatan teman lab saya ke kampung halamannya (India), karena dia mengundurkan dari lab terkait beberapa permasalahan. Dan, saya harus jadi pembawa berita dari lab untuk dia dan sekaligus memberi solusi terbaik untuk lab dan dia. Ternyata, posisi saya - sekali lagi... seperti orang bodoh - sangat tidak nyaman. Posisi saya sangat terjepit .. dimana saya harus membela teman saya.. dan saya juga harus membela kepentingan lab. Karena saya tidak bisa memutuskan, saya mengambil sikap untuk tidak mau ikut campur dalam masalah ini. Gimana nantinya ? ...... tunggu tanggal mainnya aja...

Pas makan siang, tiba2 HP saya berdering dan terdengarlah suara orang Korea. Saya cukup kaget, karena kode area'nya bukan dari kota Busan. Pertama saya berpikir, mungkin ini salah sambung. Ternyata ada rekan pekerja yang meminta bantuan kepada saya untuk dapat berkomunikasi dengan manager'nya. Karena saya sudah sangat kepanasan hari ini, maka saya cukup kelelahan. Dan, ketika rekan pekerja ini meminta bantuan.. saya hanya mengatakan apa yang saya ketahui berdasarkan permasalahannya. Dan, saya diminta untuk berkomunikasi dengan manager'nya dalam bahasa Korea... yang padahal menurut saya.. hal itu bisa disampaikannya oleh dirinya sendiri. Tetapi.. kenapa sih kok orang ini ngotot agar saya ngomong ke manager'nya ?

Saya jadi suntuk... terus saya bilang, intinya "Anda harus mengatakan sendiri kepada manager anda, dan akan lebih baik kalau Anda yang berkomunikasi langsung... saya yakin manager Anda mengerti. Atau kalau mau ke Depnaker Korea, langsung datang saja.. saya yakin mereka paham kedatangan Anda. Mereka mengerti sedikit ttg Bahasa Inggris kok". Alhasil.. telepon akhirnya ditutup karena orangnya marah.

Hari ini saya mengalami beberapa hal yang cukup membuat saya ill-fill. Apa ada yang salah dengan diri saya hari ini ya ? Kenapa kok yang saya perbuat hari ini sepertinya kayak saya ini orang paling bodoh sedunia ? Hmm........

Saya mengerti. Tidak selamanya hidup ini akan selalu gembira.. tidak selamanya hidup ini terus akan berada di atas. Ada kalanya kita akan mengalami hal yang pahit. Ada kalanya kita akan mengalami kesedihan. Ada kalanya kita akan mengalami sakit hati, dan lain sebagainya. Dan kita perlu ingat, bahwa semua hal itu datang untuk kebaikan kita. Supaya kita bisa belajar lebih baik lagi di kemudian hari.

Proses pembelajaran yang benar adalah mengikuti ujian kehidupan sehari-hari. Ujian tidak selalu menghasilkan nilai yang baik. Terkadang ada nilai yang jeblok.. terkadang ada nilai yang sedang-sedang.. dan kalau kita belajar rajin, maka kita bisa mendapat nilai sempurna. Begitulah juga dengan diri kita. Pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan kita adalah sebuah ujian kehidupan. Ketika kita bisa mengatasi ujian kehidupan kita sehari-hari.. maka kita telah belajar untuk naik ke step berikutnya dalam hidup kita.

Janganlah kita lelah untuk belajar. Masalah sehari adalah untuk sehari. Esok memiliki kesusahannya tersendiri.